Etika dan Akuntabilitas Publik adalah mata kuliah yang relevan dan penting untuk diajarkan di Indonesia. Alasannya karena Indonesia adalah negara lemah (weak of softstate). Ciri-ciri pokok dari suatu negara yang lemah adalah negara tersebut gagal menegakkan hukum, tidak mampu menciptakan situasi pasar yang sehat bagi para pelaku bisnis, serta tidak mampu menyelenggarakan pelayanan publik secara efektif dan efisien. Salah satu penyebab kenapa Indonesia gagal dan tidak mampu menjalankan fungsi dan perannya adalah karena tidak memegang teguh ajaran etika dan moral dan tidak menjalankan prinsip akuntabilitas publik secara baik dan benar. Mata kuliah Etika dan Akuntabilitas Publik menawarkan pendekatan kritis-analitis-reflektif dan menghindari pendekatan teoritik, normatif, dan deskriptif. Untuk merealisasikan hal tersebut, mata kuliah tersebut menggunakan metode paparan kasus-kasus nyata. Contoh-contoh kasus diambil dan disarikan dari dokumentasi praktik perumusan kebijakan publik dan praktik manajemen organisasi sektor publik.
Menguasai konsep pelayanan publik, governansi dan pembangunan, pemerintah daerah, serta governansi digital.
Mampu mengorganisasikan kegiatan pelayanan publik dan pembangunan, baik organisasi pemerintah, swasta, nirlaba, atau badan usaha milik pemerintah yang memenuhi kepentingan publik yang berintegritas.